Berita Terkini, RANCAH POST – Jamaah haji asal Indonesia yang menjadi korban tewasa akibat insiden runtuhnya crane di Masjidil haram, Jumat (11/09/2015) mencapai 2 orang, yaitu Masnauli Hasibuan dari embarkasi Medan 9 dan Iti Rasti Darmin dari embarkasi Jakarta-Bekasi 23.

Mereka berdua meninggal karena cedera kepala berat ketika salah satu crane proyek pelebaran Masjidil Haram runtuh karena tersapu badai. Sementara puluhan jemaah haji Indonesia lainnya mengalami luka-luka, mereka kini dirawat di BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia), RS Jahir, RS An Nur dan RS King Abdullah.

dr Yanuar selaku dikter BPHI katakan, “Para jamaah haji yang terluka kebanyakan karena mengalami cedera di kepala dan kaki. Sementara yang meninggal kondisinya karena cedera parah di bagian kepala,” Jumat (11/9/2015) malam.

Sementara itu Menteri Agama Lukman Hakim langsung meminta kepada PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Arab Saudi daerah kerja Mekkah untuk membuka telepon hotline informasi.

Lukman katakan, “Tolong pak Kadaker Mekkah untuk membuat hotline supaya keluarga jamaah di Indonesia bisa mengetahui keadaan para jemaah.”

Hal tersebut kemudian direspon cepat oleh pihak PPIH Arab Saudi, mereja menyiapkan layanan telepon dengan nomor +966 543603154 sebagai layanan penyedia informasi pasca insiden robohnya crane Masjidil Haram terjadi.

Arsyad Hidayat selaku kepala PPIH Mekkah katakan, “Nomor tersebut sudah bisa diakses langsung sekarang,” Sabtu (12/09/2015).

Sejak pengumuman tersebut disebarkan, menurutnya, sudah ada 50 orang yang menelepon untuk menanyakan kondisi keluarga mereka. Menteri Agama pun meminta kepada para korban untuk bersabar atas musibah tersebut. Pemerintah berjanji akan memberikan santunan kepada korban yang meninggal dan luka-luka.

Sebelumnya, otoritas keamanan sipi Arab Saudi menyatakan, akibat kecelakaab crane ini 107 orang jemaah haji meninggal dunia dan ratysab lainnya mengalami luka-luka.

Share.

Leave A Reply