Berita Terkini, RANCAH POST – Menko Maritim Rizal Ramli mengatakan, sebuah pernyataan mengejutkan terkait tarif listrik. Ia menuturkan ada mafia dibalik kebijakan pulsa listrik untuk pelanggan listrik prabayar.
Pernyataan itu diungkapkan Rizal Ramli pasca mengikuti rapat koordinasi sektor kelistrikan bersama Dirjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM Jarman, dan Dirut PT PLN Sofyan Basir.
Rizal Ramli katakan, “Ini kecil tapi penting. Rakyat sekarang pakai pulsa listrik. Ini dimonopoli. Dia beli Rp 100.000, tapi isinya hanya Rp 73.000. Ini kejam sekali. Di sini ada mafia besar karena kalau beli pulsa telepon Rp 100.000, paling dipotong tinggal Rp 95.000.”
Pernyataan tersebut memang langsung ditepis oleh Sofyan Basir, menurutnya potongan itu untuk biaya administrasi dan Pajak Penerangan Jalan (PPJ).
Sofyan katakan, “Misal dia beli listrik prabayar Rp 100.000, tapi dia beli 2 sampai 3 kali (Rp 50.000 atau Rp 20.000). Kadang-kadang harga pulsa listriknya terpotong biaya administrasi.”
Seperti diketahui, Rizal Ramli belakangan ini ingin merevisi target pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW menjadi 16.167 MW untuk jangka waktu hingga tahun 2019, dengan alasan supaya PT PLN tidak gulung tikar.