RANCAH POST – Sore ini kita mendapat sebuah cerita lucu dari salah satu anggota kabinet baru presiden Joko Widodo, tepatnya dari Mentri Pemuda dan Olahraga (MENPORA) saat ini, Imam Nahrawi. Yang belakangan cukup ramai dibicarakan terkait pemberitaan yang mengatakan bahwa ia “mengizinkan adanya judi” dalam pertandingan sepak bola.
Sebelumnya, pada hari kamis (13/08) lalu, Imam Nahrawi hadir dalam seminar dan diskusi nasional Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (UI) di Depok. Pada kesempatan tersebut, Imam Nahrawi naik ke podium dan meyampaikan pidato. Dalam pidatonya tersebut, Imam Nahrawi sempat mengatakan bahwa menurutnya “judi dalam sepak bola itu sudah bukan hal aneh lagi, malah sudah biasa terjadi.” Ia juga menambahkan bahwa “boleh saja melakukan judi dalam sepak bola, asal jangan turun tangan mengatur skor pertandingan.”
Hal ini jelas menuai banyak kritikan dari berbagai pihak. Terlebih jika mengingat bahwa Imam sendiri merupakan anggota Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang saat ini dikenal sebagai salah satu partai Islam di Indonesia. Yang seharusnya sangat mengerti akan hal ini dan melarang keras perjudian, dimana perjudian merupakan salah satu hal yang paling dilarang menurut ajaran Islam.
Dilihat dari sisi manapun, apa yang disampaikan oleh MENPORA tersebut sangatlah tidak etis. Dan seolah “melegalkan” perjudian yang tidak lain merupakan salah satu musuh terbesar masyarakat dan negara yang tidak diragukan lagi telah banyak merusak mental dan moral bangsa ini.
Dan alangkah lucunya, ketika diwawancarai oleh salah satu media televisi swasta di Indonesia, Imam menampik bahwa dirinya membolehkan adanya perjudian dalam sepak bola. “Pemberitaan dari mana itu? Mana mungkin saya mengizinkan perjudian. Sementara yang merusak prestasi dan fairplay sepak bola di tanah ait itu adalah perjudian.” Ujar Imam Nahrawi. Ia juga menambahkan “Justru saat ini kita tengah berusaha untuk memerangi dan memberantas perjudian dalam sepak bola.”
Sungguh lucu mendengar Imam menampik hal tersebut, sementara ada sebuah rekaman yang jelas menunjukkan bahwa Imam memang sempat mengatakan bahwa “judi itu boleh dalam sepak bola,” pada pidatonya kala itu.