Berita Terkini, RANCAH POST – Presiden Jokowi menegaskan target penyerapan anggaran hingga akhir tahun 2015 mencapai 93%. Untuk mencapai raihan tersebut, Jokowi mengaku akan mengawasi secara intens setiap program yang dilaksanakan di lapangan.
Jika programnya macet, Presiden Jokowi mengancam mengganti direksi BUMN hingga para menteri. Menurut laman Kompas, Jokowi katakan, “Kalau ada progres enggak baik, bisa terjadi 2 hal, yakni karena manajemen BUMN kurang baik, tidak cepat, masih kerja dengan pola lama, atau memang menterinya enggak bisa kejar target. Nah, yang salah yang mana?” Senin (10/08/2015).
Jokowi tambahkan, “Kalau BUMN (salah), ya langsung diganti direksinya. Kalau menterinya, ya diganti saja menterinya. Saya sih simpel saja mikir-nya.”
Menurutnya, saat ini pemerintah tengah berupaya untuk meningkatkan belanja modal pemerintah untuk mendompleng pertumbuhan ekonomi. Hingga saat ini, penyerapan pemerintah baru mencapai 12%.
Presiden yakin, mulai semester 2, tepatnya Oktober dan November, realisasi penyerapan akan langsung melonjak. Jokowi jelaskan, “Akhirnya, angka serapan sampai akhir tahun, kata menteri, sampai 93%. Kebiasaan birokrasi kita memang nanti bulan Oktober-November biasanya belanja meroket.”
Presiden Jokowi juga menantang siapa pun yang meragukan perkataannya itu. Jika ada yang masih ragu, Presiden akan mengajak orang tersebut untuk turun ke lapangan.