RANCAH POST – Pasca rapat mediasi antara Ahok vs DPRD DKI Jakarta. Sang Gubernur mengungkapkan keributan dalam rapat mediasi antara Pemprov DKI dan anggota DPRD DKI di kantor Kemendagri, Kamis (05/03/2015) sudah direncanakan.
Ahok menilai kericuhan tersebut dibuatnya guna mengungkap bahwa pengadaan UPS (uninterruptible power supply) atau alat catu daya listrik sebenarnya diusulkan anggota DPRD. Ahok ungkap, “Saya sengaja,” Jumat (06/03/2015).
Keributan Ahok vs DPRD DKI Jakarta terjadi ketika sang Gubernur menanyakan kepada Anas Effendi selaku Walikota Jakarta Barat mengenai proses pengadaan UPS bisa tercantum dalam APBD 2015 yang disusun DPRD. Ahok melontarkan pertanyaan tersebut dengan gaya khas emosional beliau.
Ahok menuturkan, sebenarnya Anas sudah mengatakan kegganjilan pengadaan UPS tersebut pada rapat pimpinan (02/03/2015). Anas, kata Ahok, mengatakan bahwa tidak pernah mengusulkan pengadaan UPS tersebut. Ahok juga berkomuniksi dengan Anas guna memberi tahu bahwa pertanyaan itu memang sudah direncanakan.
Entah mengapa, pertanyaan itu membuat DPRD DKI Jakarta emosional. Ahok katakan, “DPRD panas, langsung marah dan sekak mat.”
Ketika itu, Ahok mengungkapkan bahwa anggota DPRD yang hadir langsung mengeluarkan kata-kata kotor. Ahok tambahkan, “Ternyata Ahok lebih santun daripada DPRD DKI.”
Rapat mediasi Ahok vs DPRD DKI Jakarta pun berakhir “deadlock”. Pemprov DKI kekeuh mengajukan APBD tanpa melakukan diskusi terlebih dahulu dengan anggota dewn. Ia beralasan bahwa pokok pikiran yang diajukan DPRD tidak mengutamakan asas manfaat dan efisiensi.
Sementara DPRD menganggap Pemprov DKI Jakarta telah melanggar hukum, karena mengirim APBD tanpa melalui pembahasan bersama.