RANCAH POST – Penyebab hilangnya kontak dengan pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan QZ8501 diperkirakan karena faktor cuaca buruk di Indonesia bagian barat.
“Di sekitar lokasi memang ada awan cumulonimbus. Yang secara umum, bagian barat wilayah Indonesia juga terdeteksi awan sangat tebal,” jelas Kabag Cuaca Ekstrem di BMKG, Kukuh Ribudiyanto.
Kukuh mengungkapkan, berdasarkan penangkapan citra satelit memang terjadi cuaca buruk di sekitaran Teluk Kumai, Kalimantan Tengah pada pagi tadi. Kukuh juga menambahkan, secara umum di bagian Indonesia barat memang sedang dilanda cuaca buruk.
BACA JUGA : Berita Pesawat Air Asia QZ8501 Hilang, Selebriti Top Dunia Doakan Para Penumpang
Awan cumulonimbus bervolume sangat besar dengan posisi sangat rendah dan mampu mengakibatkan goncangan pada badan pesawat, atau sering disebut turbulensi.
Keadaan cuaca yang buruk ini memang telah diperkirakan oleh BMKG akan melanda wilayah Indonesia sampai pada bulan Februari. “Puncak dari cuaca buruk ini akan terjadi pada bulan Januari sampai Februari,” tutupnya.
BACA JUGA : Berita Terbaru Air Asia: Daftar Nama Penumpang Air Asia QZ8501
Sebagaimana diketahui, pesawat Air Asia Airbus A320-200 ini berangkat dari Surabaya ke Singapura pukul 05.27 pagi. Pesawat Air Asia tersebut hilang kontak sekitar pukul 07.27 WIB. Sebelumnya, pesawat terbang di ketinggian 32 ribu kaki, namun pilot meminta naik ke ketinggian 38.000 kaki. Namun, sebagaimana diberitakan situs ABC, sinyal pesawat Air Asia hilang pada ketinggian 32 ribu kaki.
Pesawat AirAsia nahas ini dipiloti oleh Kapten Irianto dan membawa 162 penumpang, terdiri atas 157 warga Indonesia, 2 WN Korea Selatan, 1 WN Malaysia, dan 1 WN Singapura.