RANCAH POST – Saham Twitter anjlok turun 10% pada Senin (27/10/2014), dengan terhembusnya kabar tersebut Twitter kembali dibanding-bandingkan dengan Facebook.
Sekalipun jumlah penggunanya bertambah menjadi 284 juta, Twitter juga terus menambah angka kerugian di tengah pertumbuhan pendapatannya.
“Pertumbuhan pengguna mereka agak menggembirakan, tetapi saya ingin melihat (data) yang lebih baik,” kata analis dari Forrester Research, Nate Elliott. “Pengguna adalah metrik utama mereka. Mereka harus membuat para pengguna itu menggunakan situs ini setiap hari.
Analis menilai layanan Twitter hanya sedikit berubah sejak jejaring media sosial itu diluncurkan pada 2006. Situasi itu jelas jauh tertinggal dari Facebook yang berkembang pesat dengan inovasi terus-menerus.
“Facebook memberikan alasan bagi orang-orang untuk terus kembali ke situsnya. Twitter harus membuat orang lebih daripada itu,” kata Elliot.
Pada awal Oktober 2014, Twitter menyatakan akan melakukan konfigurasi ulang tampilan lini masa (timeline) dengan menyisipkan pesan yang relevan dari orang-orang yang tak di-follow. Perubahan ini diakui Twitter akan mendekati model yang dipakai Facebook dalam penggunaan perangkat lunak untuk melihat minat atau kegiatan para penggunanya.
Gagasan Twitter ini, sekalipun tetap saja menuai penolakan dari sebagian penggunanya, mendapat sambutan cukup positif. Bagaimanapun, ledakan informasi real-time sudah menjadi serupa “kutukan” bagi para pengguna Twitter.
Ketika Facebook terus mengasah algoritma untuk memunculkan prioritas posting yang diperkirakan cocok dengan penggunanya, Direktur Keuangan Twitter Anthony Noto dalam pernyataannya menulis, “Twitter akan selalu menjadi jaringan real-time.”
CEO Twitter, Segun Costolo, mengatakan pada November 2014 mereka akan menjadi tuan rumah bagi para analis untuk paparan strategi baru. “Saya merasa senang dengan strategi kami yang sudah tepat,” ujar dia saat laporan laba perusahaannya.
“Sangat penting bagi kami untuk meningkatkan kecepatan pelaksanaan strategi itu,” imbuh Costolo. “Inovasi perlu bergerak perlu bergerak lebih cepat, dari teori ke realitas di layanan (Twitter).”
Pada pekan lalu, Twitter meluncurkan pula aplikasi gratis platform “Fabric” yang akan membantu para developer membangun program yang lebih baik dan menghasilkan lebih banyak uang.
Fabric adalah perangkat lunak yang dilengkapi piranti untuk mengatasi tantangan serupa stabilitas dan distribusi aplikasi, termasuk penyederhanaan proses log indan penempatan iklan.