RANCAH POST – Mail Online, salah satu situs berita Inggris telah meminta maaf kepada George Clooney terkait penerbitan sebuah cerita yang tidak akurat tentang Clooney, Amal Alamuddin dan ibunya.
Sebagaimana dilansir The Guardian, Rabu 9/7/2014, Hal ini juga mengakibatkan artikel dari situs web tersebut dihapus dan berencana untuk memberikan sang aktor kesempatan untuk meluruskan.
Dalam cerita yang awalnya diterbitkan oleh Mail Online dan kemudian dipublikasikan oleh Daily Mail, menyatakan bahwa ibu Amal Alamuddin, yang bertunangan dengan Clooney, telah menentang pernikahan mereka atas dasar agama.
Clooney mengeluarkan pernyataan dan menuduh Mail tidak bertanggung jawab atas penerbitan dan apa yang ia katakan adalah cerita yang sama sekali palsu.
Dalam pernyataan tersebut mengatakan bahwa ibu Alamuddin, Baria, merupakan anggota komunitas Druze Lebanon dan telah mengatakan “setengah dari Beirut” dan menentang pernikahan anaknya.
Tapi Clooney menunjukkan bahwa Baria Alamuddin, yang mengedit surat kabar di London, bukanlah Druze dan belum ke Beirut sejak Amal dan saya telah berpacaran dan bahwa dia sama sekali tidak menentang pernikahan itu.
Sebagai tanggapan, Mail Online telah mengeluarkan pernyataan seperti di bawah ini:
The Mail Online story was not a fabrication but supplied in good faith by a reputable and trusted freelance journalist.
She based her story on conversations with a long-standing contact who has strong connections with senior members of the Lebanese community in the UK and the Druze in Beirut.
We only became aware of Mr Clooney’s concerns this morning and have launched a full investigation.
However, we accept Mr Clooney’s assurance that the story is inaccurate and we apologise to him, Miss Amal Alamuddin and her mother, Baria, for any distress caused.
We have removed the article from our website and will be contacting Mr Clooney’s representatives to discuss giving him the opportunity to set the record straight.”
Surat kabar Daily Mail dan Mail Online terpisah diedit, masing-masing oleh Paul Dacre dan Martin Clarke.