RANCAH POST – Sungguh ironis pelecehan seksual siswa Taman Kanak-Kanak Jakarta International School (JIS), hal itu membuat semua pihak marah akan kejadian tersebut, termasuk Yenny Wahid.

Sebagai ibu, Direktur Wahid Institute itu mengaku sangat marah ketika mendengar adanya kejadian tersebut. Menurutnya, para predator seksual kini beredar dengan mudah.

“Ini bukan kekhawatiran lagi tapi kemarahan juga, karena predator seksual di mana-mana. Mereka sangat canggih beroperasi menyamar dalam profesi yang bisa dipercaya lalu mendekati anak-anak dan punya kredibilitas,” katanya, Kamis (24/4/2014).

Yenny mengatakan pelecehan seksual terhadap anak-anak di JIS masuk dalam kategori bencana nasional. Karena itu, dia berharap pelakunya bisa dihukum berat untuk menimbulkan efek jera.

“Kita berharap para pelaku dihukum seberat-beratnya biar jera. Jangan cuma dua atau tiga tahun, karena bisa terulang,” tandasnya.

Seperti diketahui, siswa TK JIS berinisial M (5) disodomi dua petugas kebersihan di sekolah internasional tersebut. Polda Metro Jaya sudah menangkap kedua pelaku yakni Awan dan Agun. Belakangan, seorang siswa TK JIS juga mengaku menjadi korban pencabulan.

Pencabulan terjadi pada 5 Maret 2014, sekira pukul 11.00 WIB, di toilet sekolah. Tersangka Agun yang pertama mencabuli korban, disusul tersangka Awan. Aksi keji itu berlangsung selama 10 hingga 15 menit.

Share.

Leave A Reply