RANCAH POST – Dampak letusan Gunung Kelud tidak hanya membawa derita bagi masyarakat di Kediri, Blitar, Malang, dan sekitarnya. Berkah juga mengalir bagi sebagian warga lainnya.
Seperti yang dialami para perajin genteng di sentra kerajinan genteng di Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Lantaran banyak atap rumah warga yang rusak, para perajin genteng mengaku kebanjiran pesanan hingga sampai 50 persen ketimbang hari biasa. “Mayoritas pesanan datang dari warga Kediri dan Malang,” ujar Abdul Aziz, salah seorang perajin genteng.
Jika pada hari biasa para perajin hanya mampu menjual rata-rata 80 ribu genteng, kini pesanan yang datang melonjak mencapai 100 sampai 125 ribu genteng. Meski permintaan naik namun para perajin mengaku tidak menaikkan harga genteng karena pemesannya adalah korban bencana.
Tak jarang karena jumlah pesanan yang datang terlampau banyak para perajin di Jombang sampai kewalahan dan terpaksa menolaknya. Hal ini terjadi karena kebanyakan para korban letusan Gunung Kelud memesan genteng secara kolektif sehingga jumlahnya bisa mencapai ratusan ribu genteng sekali pesan.
Harga untuk tiap genteng bervariasi tergantung jenis dan ukurannya, mulai dari yang termurah seharga Rp1.100 per biji dan yang termahal Rp1.500 per biji.