RANCAH POST – Pasca berdirinya Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis mengalami devisit pegawai negeri sipil (PNS). Dari seluruh organisasi pemerintah daerah (OPD), Kabupaten Ciamis mengalami kekurangan sebanyak 6.400 PNS.
“Pasca terbentuknya Kabupaten Pangandaran, otomatis banyak PNS dari wilayah induk yang statusnya pindah ke daerah otonom baru tersebut. Dampaknya, kami kekurangan PNS,” ujar Sekretaris Daarah (Sekda) Kabupaten Ciamis Herdiat, Jumlat (8/11/2013) usai membuka Seleksi Akademik dan Administrasi Calon Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Lingkungan Dinas Pendidikan Ciamis.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, Pemerintah Kabipaten Ciamis mengajukan permohonan PNS baru kepada pemerintah pusat. Kekurangan PNS, tersebar hampir diseluruh OPD.
“Saat ini memang sedang ada tes CPNS khusus untuk tenaga honorer kategori 2. Misalkan 2.260 tenaga honorer K2 tersebut lulus, masih ada kekurangan sekitar empat ribuan PNS,” tuturnya.
Herdiat mengungkapkan, pasca terbentuknya Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Ciamis menyerahkan sebanyak 3.964 PS dari berbagai OPD. Sebagian besar yang diserahkan ke wilayah otonom baru tersebut berada di bawah lingkup Dinas Pendidikan.
“Untuk kalangan Diskdik, mulai dari kepala sekolah guru termasuk tenaga lainnya. Kami juga berharap pemerintah juga memberi tambahan kuota PNS untuk Ciamis,” katanya.
Lebih ia juga berharap Disdik lebih memerhatikan kebutuhan guru, dibanding kepala sekolah. Alasannya karena keberadaan guru sangat dibutuhkan untuk melayani proses belajar mengajar anak didik.
Sekda Ciamis Herdiat mengingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap oknum yang memanfaatkan situasi dengan menjanjikan seseorang menjadi PNS. Praktiknya, oknum tersebut menawarkan posisi tertentu, dengan meminta sejumlah imbalan uang.
“Saya minta masyarakat tidak sampai terkena bujuk rayu oknum yang tidak bertanggungjawab. Semua keputusan ada di pusat. jadi sekali lagi masyarakat tidak tergiur oleh iming-iming yang menyesatkan itu,” ujar Herdiat.
Berkaitan dengan seleksi calon kepala sekolah dan pengawas, Sekda Ciamis, Herdiat menyatakan bahwa yang penting adalah hasil tes tersebut menghasilkan guru dan pengawas yang memiliki kualifikasi sesuai dengan kebutuhan. “Bukan jumlah, yang penting berapa pun yang lulus, harus profesional dan bertanggungjawab,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Ciamis Tatang mengatakan kegitan seleksi diikuti 84 peserta, terdiri 27 calon kepala sekolah dan 57 calon pengawas sekolah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mencari sosok yang mampu dan profesional dalam menjalankan tugasnya.
“Tahun depan banyak yang pensiun, untuk itu kami sejak dini memersiapkan sosok yang bakal menempati posisi tersebut. Jadi seleski kali ini, lebih difokuskan untuk mengisi kekosongan posisi di tahun 2014,” ungkapnya. [pikiran-rakyat]