RANCAH POST – Rencana Presiden Susilo Bambang Yudhono (SBY) bergabung di akun di layanan social media Facebook dinilai sangatlah tidak penting untuk masyarakat.
“Tidak penting SBY main jejaring sosial media,” kata aktivis dari Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi kepada, Rabu (5/6/2013).
SBY mungkin sudah tak tahu lagi apa yang harus diperbuat di akhir masa kekuasaannya. “Sebab, kalau buat narsis-narsisan, publik sosial media bahkan sudah lama mencerca segala tingkah polah SBY,” tegasnya.
Menurutnya, banyak pemimpin di dunia yang meggunakan jejaring sosial media dan tujuannya untuk mendengar adanya kemungkinan suara berbeda dari mesin politik, atau birokrasi yang dipimpin.
“Tapi mereka sebelumnya memang sudah melaksanakan, atau mendengarkan suara-suara dari mesin politik yang resmi. Jadi mekanisme manajemen yang standar sudah dilakukan. Tapi karena ingin melahirkan kebijakan yang perfect, mereka menyerap aspirasi langsung dari jejaring sosial media,” tuturnya.
Apakah SBY sudah mendengar dan melaksanakan usulan atau menyerap masukan dari jalur yang formal, termasuk menyimak suara-suara dari media main-stream?. Jika tidak, kata dia, tak ada gunanya aktif di jejaring sosial.
“Kalau dari yang biasa-biasa saja tidak digubris, lalu untuk apa buka jejaring sosial media,” tegas mantan Juru Bicara Era Presiden Gus Dur itu.
Sebelumnya, SBY sudah memiliki akun Twitter @SBYudhoyono. Sejak posting pertama pada Sabtu 13 Mei 2013, jumlah followers SBY terus meningkat. Melalui akun @SBYudhoyono, SBY menyampaikan beragam kegiatan dan pemikirannya.