RANCAH POST – Kevin Systrom menegaskan dalam sebuah wawancara bahwa Instagram bukan sebuah perusahaan fotografi melainkan perusahaan komunikasi.

“Instagram adalah tentang mengkomunikasikan sebuah momen kepada seseorang dalam bentuk sebuah gambar. Tapi ini lebih dari itu (gambar), ini tentang mengkomunikasi sebuah pesan,” jelas Systrom, seperti dikutip dari Cnet, Jumat (31/5/2013).

Selain gambar, kata Systrom, bisa saja suatu hari nanti Instagram memungkinkan orang-orang berbagi video. “Saya mengatakan bahwa Instagram tidak hanya ada untuk memotret dunia fotografi. Saya pikir Instagram adalah tentang waktu, tempat, alat, dan teknologi yang tepat,” tuturnya.

Terlepas dari fakta bahwa Instagram telah berlabuh ke pelukan Facebook, orang-orang di layanan berbagi foto itu menyadari bahwa Instagram harus menjadi bisnis yang berkelanjutan. Systrom mengatakan bahwa ia dan Kieger (pendiri Instagram yang lain) berkomitmen untuk membangun sebuah perusahaan yang menguntungkan. Namun ia menolak membicarakan secara terbuka upaya yang akan dilakukan untuk mewujudkan target tersebut.

“Kami ingin memastikan bahwa pengalaman, tidak peduli apakah itu memperkenalkan fitur baru atau iklan, harus tepat dan tidak mengubah secara mendasar fitur-fitur yang dicintai pengguna,” ungkapnya.

Tapi satu hal yang tidak akan dilakukan oleh Instagram ialah menawarkan akun premium seperti layanan berbagi foto Flickr. “Kami tidak berbisnis dengan biaya berlangganan dan tidak meminta pengguna membayar untuk filter premium,” kata Systrom.

Selain itu, ia menegaskan sekali lagi bahwa setelah Instagram dibeli oleh Facebook, pengguna akan tetap menjadi pemilik dari foto-foto yang diunggah ke layanan tersebut. “Kami tidak akan pernah mengambil hak itu. Anda adalah pemilik foto, karena kami hanya memfasilitasi untuk berbagi foto dengan dunia,” pungkasnya.

Share.

Leave A Reply