RANCAH POST – Dengan mengenakan pakaian adat khas Betawi, sejumlah jagoan silat dan jawara mempertontonkan kebolehan mereka dalam aksi damai 212 yang berlokasi di depan Gedung DPR RI, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Februari 2017.
Para jawara Betawi itu terlihat memakai baju pangsi warna merah. Merek disebutkan berasal dari sejumlah wilayah di Jakarta seperti Bekasi, Jakarta, Tangerang, dan Depok. “Kami bersatu mengamakankan Jakarata dan mengawal ulama serta membela Al-Qur’an,” ujar seorang jawara di mobil komando.
Jawara itu pun lebih lanjut mengatakan bahwa para jawara pun akan mengawal sidang Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq. Menurutnya, hal tersebut merupakan bagian dari langkah membela ulama. “Sudah waktunya jawara menjaga Al-Qur’an, menjaga ulama dan kemulian para ulama,” kata dia.
Adapun sebagaimana informasi yang berhasil dihimpun, peserta aksi demo 212 datang dengan tujuan mendorong anggota DPR supaya mendesak pemerintah memberhentikan Ahok dari jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Dalam orasinya sendiri, massa aksi demo 212 meminta supaya pemerintah memberhentikan Ahok lantaran status terdakwa kasus penistaan agama yang disandangnya saat ini.
Sementara itu, FUI (Forum Umat Islam) menyanggah kabar adanya rencana aksi lempar jumrah (melempar batu ke gedung DPR, red) dalam demo 212. Bernard Abdul Jabbar, koordinator aksi membantah informasi yang beredar di media sosial tersebut. Ia menegaskan aksi damai demo 212 akan berlangsung dengan damai.
Bernard pun meminta agar kepolisian mengambil tindakan tegas bila terjadi penyimpangan dalam demo 212 tersebut. “Nantinya bila ada pihak-pihak yang bertindak di luar sepengetahuan, akan kami serahkan ke pihak keamanan untuk ditindak sesuai dengan prosuder yang ada,” kata Bernard, Senin, 20 Februari 2017.