Gigya, sebuah perusahaan asal AS yang menyediakan layanan untuk menghubungkan sekitar lebih dari 700 perusahaan dengan konsumen mereka melalui media sosial, mengakui bahwa layanan mereka sempat diretas pihak hacker Suriah, guna menyampaikan dan mengupload pesan-pesan mereka ke berbagai situs lain.
Hal ini dijelaskan oleh Patrick Salyer, CEO Gigya, melalui sebuah posting pada blog mereka pada hari Kamis lalu. Pada posting tersebut, Salyer Mengatakan bahwa pada sekitar pukul 06:45 pagi waktu timur, pihaknya menemukan adanya kegagalan sporadis pada akses di layanan mereka.
Sang Exekutif ini juga melanjutkan, bahwa para hacker telah mengalihkan lalu lintas internet dari situs Gigya ke server komputer lain. Nah, Server inilah yang selanjutnya digunakan para tentara Elektronik Suriah tersebut untuk menyampaikan pesan-pesan mereka ke berbagai situs yang terhubung dengan Gigya. Diantaranya tercatat beberapa situs dari surat kabar Inggris, CNBN serta National Hockey League, sebagai situs yang turut menerima pesan ini.
Dilansir laman CBSLocal(29/11/2014), beberapa situs retail yang banyak diserbu pengunjung akhir tahun ini juga turut menjadi sasaran dari penyebaran pesan ini. Pesan tersebut sengaja diarahkan ke sana, karena bertepatan dengan event Black Friday, yang selalu menarik banyak sekali peminat di setiap tahunnya. Namun meski begitu, hingga kini masih belum ada komentar apapun dari pihak National Retail Federation.
Adapun jalan yang diambil para hacker ini untuk mengalihkan lalu lintas web, ialah dengan mengotak-atik alamat web perusahaan melalui Internet Registry Whois.com. Namun Salyer mengatakan bahwa masalah ini berhasil diperbaiki satu jam setelah perusahaan menemukan kejanggalan.
Selain itu, sang eksekutif juga terus berusaha untuk meyakinkan para klien bahwa hal ini tidak akan mengganggu mereka sama sekali.
“Untuk lebih jelasnya: Baik platform Gigya itu sendiri, pengguna, administrator maupun data operasional sama sekali tidak terganggu dan takan bisa diganggu.” pungkasnya.
Selain Gigya, kelompok Syrian Electronic Army ini juga sebelumnya pernah meretas beberapa situs media online seperti E! Online dan BBC.