RANCAH POST – Pada tahun 2012 lalu, organisasi hak asasi manusia di China, Labor Watch telah menuntut Samsung karena dianggap telah memperlakukan pekerjanya secara tidak manusiawi. Organisasi yang berbasis di AS tersebut mengklaim bahwa kebanyakan pekerja di pabrik-pabrik supplier Samsung merupakan pekerja usia remaja, dimana buruh berusia sekolah memenuhi hingga 80% dari total tenaga kerja di sana. Para pekerja juga mendapatkan perlakuan tidak adil seperti jam kerja yang panjang dan lembur paksa.
Sejak saat itu, Samsung berjanji untuk memperbaiki kondisi kerja yang buruk tersebut, hingga akhir 2014 nanti. Namun menjelang akhir tahun, Audit eksternal malah mendapati kondisi kerja tersebut tidak membaik secara signifikan di seluruh lokasi di China, berbanding terbalik dengan janji yang pernah mereka ucapkan. Bahkan raksasa teknologi tersebut telah merilis temuannya dalam sebuah laporan tanggung jawab sosial yang ternyata melibatkan hingga 100 supplier. Isu-isu terbaru juga mengatakan adanya kegagalan dalam penyediaan perangkat keselamatan kerja dan jam kerja yang berlebihan.
Temuan ini tampaknya tidak terlalu mengejutkan bagi asosiasi HAM tersebut. Pada sebuah audit yang dilakukan tahun lalu, ditemukan pelanggaran serupa yang membuat para pekerja terancam berbagai resiko. Sekitar 48 anak dibawah umur terancam resiko kurangnya peralatan perlindungan dan penggunaan bahan kimia berbahaya. Dan bahkan, sebagian supplier memaksa para pekerja untuk bekerja lembur, tanpa adanya kompensasi.
Sejak saat itu, Samsung meminta kepada para supplier agar menghentikan tindakan non-manusiawi tersebut, dan bertindak dibawah yuridiksi kerja China. LEbih lanjut, Samsung juga meminta supplier untuk mengurangi lembur, menyediakan peralatan keamanan serta menyediakan pelatihan yang memadai bagi para pekerja.
“Samsung Electronics mendesak semua supplier untuk mematuhi kode etik yang telah mereka buat, seraya mengidentifikasi masalah dan melakukan perbaikan melalui pengamatan berkala.”
Kini perusahaan mengklaim bahwa tidak akan ada lagi kasus pekerja di bawah umur pada hasil audit terbaru, serta mereka akan terus bekerja sama dengan pihak supplier, untuk menuntaskan masalah kondisi kerja yang buruk tersebut. Dengan semakin dekatnya menuju akhir tahun, apakah Samsung akan mampu menyelesaikan semua masalahnya, dan menepati semua janjinya. Ataukah ini akan menjadi akhir dari sang raksasa teknologi asal Korea, Samsung.