Berita Nasional, RANCAH POST – Dosen FISIP Universitas Indonesia (UI) sekaligus pegiat media sosial, Ade Armando dikeroyok massa di lokasi demo 11 April 2022 di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta hingga babak belur. Tak hanya itu, celana yang dikenakannya bahkan sampai dilucuti oleh sejumlah orang.
Detik-detik saat Ade Armando dikeroyok massa saat demo sempat direkam dan videonya viral di media sosial usai diunggah oleh sejumlah akun.
Dalam video tersebut, massa terlihat memukul menendang hingga menarik Ade Armando. Beberapa orang tampak berusaha menghalau orang-orang tersebut agar tidak mengeroyoknya.
Namun dengan brutal beberapa massa terus menghujani pukulan ke tubuh Ade Armando hingga terkapar.
Kemudian dalam video lainnya, terlihat Ade Armando sudah terkapar tak berdaya dengan wajah yang penuh darah. Ia hanya memakai celana dalam dan baju yang sedikit robek.
Walau sudah tidak berdaya, massa masih terus menginjak-injak tubuh Ade Armando dengan sangat brutal. Setelah itu, Ade tampak diamankan oleh aparat kepolisian dari lokasi kejadian.
Dia dibopong ke pos Objek Vital Pengamanan DPR. Wajahnya tampaj penuh lebam dan berdarah.
Melansir iNews.id, Sekjen Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) sekaligus sahabat Ade Armando, Nong Darol Mahmada menjelaskan mengenai kronologi Ade Armando bisa ada di lokasi demo 11 April 2022 hingga berujung dikeroyok massa.
Menurutnya, pada pukul 14.00 WIB Ade Armando didampingi oleh timnya yang terdiri dari dua orang kameraman yakni Indra Jaya Putra dan Bambang T, dan dua penulis yaitu Belmondo Scorpio dan Rama meliput aksi demo di Gedung DPR/MPR.
Tujuan Ade Armando dan tim datang ke lokasi demo adalah untuk membuat konten YouTube dan media sosial Gerakan PIS.
Nong menjelaskan, mulanya semua berjalan lancar dan tidak ada masalah, beberapa media massa pun sempat mewawancarai Ade.
Kemudian pada sekitar pukul 15.38 WIB, tepatnya ada di depan pintu gerbang utama DPR, tim sepakat akan menyudahi peliputan dan mereka pun menjauh dari massa demonstrasi.
Akan tetapi, lanjut Nong, ketika mundur beberapa orang di lokasi tampak mengawasi hingga saling berbisik. Tak berselang lama, Ade didatangi oleh seorang ibu-ibu tak dikenal yang langsung memaki-makinya.
Kata-kata makian dari ibu-ibu tersebutlah yang diduga memancing massa untuk bertindak brutal. Massa pun mulai mengepung Ade dan tim.
Singkatnya, Ade bersama timnya berusaha meninggalkan lokasi karena suasananya sudah tak kondusif.
Akan tetapi, kata Nong, tak berselang lama Ade dan tim dihampiri beberapa orang tak dikenal yang langsung menyerang secara tiba-tiba.
Menurut Nong, orang yang menyerangnya sama dengan orang sebelumnya mengepung Ade. Diduga massa melakukan pengepungan untuk menutup penyerangan dari pantauan petugas yang berjaga di sana.
Anggota tim liputan berusaha melindungi Ade Armando yang terus diserang dan dipukuli seperti terlihat dalam video yang viral.
Namun akhirnya tim terjatuh dan terpental. Mereka pun segera mencari polisi untuk meminta pertolongan.
Polisi pun kemudian datang dan langsung mengamankan Ade Armando. Ketika diamankan, Ade tampak hanya mengenakan celana dalam karena celananya dilucuti massa.
Setelah itu, ia segera ditangai oleh dokter karena luka-luka yang dialaminya.
“Polisi kemudian datang dan memberikan pertolongan. Setelah diamankan dan ditarik ke dalam gedung DPR oleh pihak kepolisian, Ade Armando mendapatkan penanganan dokter polisi pada pukul 16.10 WIB. Kondisinya sadar, bisa berkomunikasi, dan menghubungi keluarganya,” ucap Nong.
Setelah itu, Ade Armando pun tiba di rumah sakit pada pukul 18.00 WIB. Kini, kondisinya masih terus dipantau dokter.
Ia diketahui mengalami luka serius di wajah, kepala dan sekujur tubuhnya akibat dikeroyok massa.
“Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada pendarahan dalam di bagian kepala. Ade Armando beberapa kali muntah dengan mengeluarkan darah. Kini tim kedokteran sedang berusaha menangani Ade Armando,” tutur Nong.
Atas hal ini, Nong pun berharap agar pelaku pengeroyokan Ade Armando bisa segera ditangkap aparat kepolisian karena ini bukan insiden biasa.
Sementara itu, Ade Armando sendiri sempat mengatakan bahwa dirinya mendukung demo mahasiswa pada Senin, 11 April 2022.
Sebelumnya, para mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) telah menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR. Aksi tersebut diikuti oleh ribuan massa yang disebut berasal dari 18 kampus.
BACA JUGA: Lokasi Demo 11 April Pindah ke DPR, Inilah 4 Tuntutan Terbaru BEM SI
Mereka membawa beberapa tuntutan di antaranya penolakan penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.