RANCAH POST – Nenek Samiasa Bugis, 67 tahun, menangis sambil memeluk bangkai seekor buaya yang dibunuh warga.
Buaya tersebut ditangkap dan dibunuh warga Desa Kayeli, Kabupaten Buru, Maluku, Kamis (4/7/2019) kemarin.
Aksi Nenek Samiasa menangisi buaya yang ditangkap di muara sungai desa tersebut kemudian beredar dan viral di media sosial.
Apa yang menyebabkan wanita tersebut menangisi buaya tersebut?
Yono Wael, warga setempat menuturkan, warga yang penasaran menanyakan langsung kepada Nenek Samiasa penyebab ia menangis.
“Berdasarkan pengakuan menantuanya, Nenek Samiasa ini memang orangnya sangat sayang terhadap binatang, ketika ayamnya mati saja ia menangisinya,” kata Yono.
Adapun dari cerita mulut ke mulut, lanjut Yono, penyebab Samiasa menangisi tersebut karena dia yakin kalau buaya itu merupakan jelmaan keluarganya.
“Kalau menurut orang-orang sini, nenek itu memeluk dan menangisi buaya itu karena yakin itu adalah nenek moyangnya,” ujar Yono.
“Kami heran, kalau itu benar saudaranya kenapa dia tidak merasakan buaya itu sedang ada di muara dan menyuruhnya untuk pergi,” imbuh Yono.
Senada disampaikan warga lainnya, Anwar Amardua. Menurut Anwar, dari cerita yang didengarnya, Nenek Samiasa menangis dan memeluk buaya itu karena menganggapnya sebagai jelmaan saudaranya.
“Yang saya dengar seperti itu, katanya buaya itu jelmaan saudaranya,” kata Anwar.
Kejadian buaya dibunuh warga itupun mendapat beragam tanggapan dari netizen usai tautan beritanya dibagikan akun Ovhane Sanaky di grup Informasi Maluku.
Yuddhie Ash Sharawy: “Apakah harus disiksa kayak begini?” Yanti Nuryanti: “Tp selama gk mengganggu msyarakat disekitarny np hrs ditangkp dibunuh.”
Bang Jusmy Putuhena: “Jika penemuan buaya dlm waktu dekat ada lagi, maka perlu di waspadai tingkat pencemaran merkuri di sekitar muara kaiyeli. Ini bs saja dampak dari PETI. Masy sekitar teluk kaiyeli hrs berhati2.”