RANCAH POST – Peran orang tua sangatlah penting dalam menjaga anak-anaknya. Sebab sering kali anak kecil melakukan hal yang membahayakan dirinya seperti halnya yang dialami bocah satu ini.
Seorang bocah berusia 9tahun asal Kampung Cimalang, RT 1/5, Desa Girimukti, Kecamatan Saguling, Bandung Barat bernama Asep Yaya tidak sengaja menelan peluit.
Saat itu Asep tengah bermain dengan anak bibinya. Peluit yang tengah diemutnya pun tak sengaja tertelan dan kini bersarang di paru-parunya.
Akibatnya, Asep dapat mengeluarkan suara seperti terompet. Suara itu akan muncul ketika ia menghembuskan napas panjang, tertidur, dan juga menangis.
Kepada sang ayah, Subandi, Asep Yaya juga sering mengeluh sesak napas jika berjalan terlalu jauh.
Walau begitu, penampakan fisik Asep Yaya tidak ada yang berubah. Ia bahkan masih bisa bermain dengan saudaranya, berlari-lari dan juga tertawa ceria.
Subandi mengatakan bahwa pada awalnya sang anak meminta izin untuk bermain ke rumah bibinya. Tak lama, bibinya pun datang memberi kabar bahwa Asep Yaya menelan peluit.
Ia pun kemudian langsung membawa sang anak ke Puskesmas Saguling sebagai penanganan pertama.
Tapi pihak puskesmas merujuk Asep ke RS Cahya Kawaluyaan. Subandi mengaku belum membuat BPJS Kesehatan untuk Asep sehingga ia memilih berobat ke tempat lain.
Dua bulan berselang, Asep pun tak kunjung sembuh dan peluit yang ditelannya masih bersarang di paru-parunya.
https://www.instagram.com/p/BrjqWZzF1nh/
Akhirnya Subandi pun memutuskan untuk membuat BPJS dan membawa sang anak ke RS Cahya Kawaluyaan.
Sehari-harinya Subandi bekerja menjaring ikan di Waduk Saguling. Terkait masalah pengobatan Asep, Subandi sudah melaporkan kendalanya kepada kepala desa.
BACA JUGA: Bocah Laki-Laki ini Dibiarkan Main Sendiri dengan Ular Piton Besar, Netizen Pertanyakan Orangtuanya
Kepala desa pun memberinya uang sebesar Rp 200 ribu agar digunakan untuk biaya pengobatan. Tapi jumlah uang itu belum cukup untuk biaya pengobatan sang anak, sebab ia harus menyewa mobil untuk ke Bandung.