BERITA CIAMIS, RANCAH POST – Dampak musim kemarau sudah mulai dirasakan oleh sebagian warga Kabupaten Ciamis. Kini, mereka mulai berhadapan dengan krisis air bersih.
Seperti yang dirasakan warga Dusun Sukaharja Desa Petirhilir Kecamatan Baregbeg, untuk keperluan cuci kakus mereka pun terpaksa memanfaatkan air sungai Cisepet.
Untuk memanfaat air sungai Cisepet, warga pun harus menempuh perjalanan sejauh 1 kilometer tiap pagi dan sore.
Sebagaimana dilansir Detik, kondisi demikian sudah berlangsung semenjak pertengahan bulan Juli lalu ketika sumur milik warga berangsur mengering lantaran kemarau.
Hal itu diperparah dengan penampungan air yang tidak befungsi maksimal dan sumur bor yang tidak mengeluarkan air serta tersumbat tanah.
“Warga Dusun Sukaraja, khususnya RW 2, sudah dari pertengahan Juli memanfaatkan air sungai untuk cuci dan kakus karena memang kesulitan mendapatkan air,” tutur Ketua RW 02 Ucen Husen, Selasa (31/7/2018).
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari warga selama ini memanfaatkan sumur yang sekarang kondisinya mengering. “Meski sudah menggali sumur baru, tetap saja tak ada airnya,” tambah Ucen.
Bantuan air bersih pun sangat diharapkan warga meski hanya satu ember tiap harinya. “Al Hamdulillah ini ada bantuan air bersih untuk masak dan air minum. Kalau mandi kami bisa pergi sungai,” kata Ucen.
Dengan adanya krisis air bersih akibat kemarau itu, warga bernama Tati Haryati (58) mau tak mau harus mengangkut air dari sungai ke rumahnya dengan jarak hampir 1 kilometer.
“Di sini ada sumber mata air, tapi itu juga terbatas dan jaraknya sekitar 500 meter,” ucap Tati.
Salah satu pihak yang memberikan bantuan air bersih adalah jajaran Polres Ciamis.
BACA JUGA: Meski Kemarau, Beras di Desa Ciamis Ini Justru Melimpah
“Informasi yang kami terima menyebutkan sejumlah daerah di Ciamis mengalami krisis air bersih. Maka dari itu, kami langsung mendistribusikan air bersih ini kepada warga,” ujar Kapolres Ciamis AKBP Bismo Teguh Prakoso.