RANCAH POST – Sekarang ini nama Razan Najjar tengah menjadi bahan perbincangan hangat di seluruh dunia. Razan sendiri merupakan seorang perawat berusia 21 tahun yang mati ditembak oleh tentara.
Saat itu, perawat muda tersebut tengah menjalankan tugasnya sebagai seorang perawat di tengah aksi damai di Gaza.
Usai insiden tersebut, kemudian beredar foto dari tentara yang membunuh Razan di Gaza. Tentara wanita yang membunuh Razan Najjar itu diketahui bernama Rebbeca.
Rebbeca sendiri merupakan wanita yang lahir dan besar di Boston, Amerika Serikat. Meski berkewarganegaraan Amerika Serikat, tapi pada usia 18 tahun ia meninggalkan semua yang dimilikinya untuk datang ke Israel dan menetap disana.
Ia pun kemudian mendaftarkan masuk ke Pasukan Pengaman Israel (IDF) sebagai tentara yang memiliki spesialisasi di bidang pendidikan.
Namun setelah itu ia pun memutuskan kalau dirinya lebih cocok di lapangan. Saat ini, ia adalah seorang tentara terlatih di Intelejen Lapangan IDF, untuk mempertahankan rumah yang dicintainya itu.
Pasukan Israel itu diketahui membunuh Razan Najjar pada Jumat (1/6) lalu saat Razan sedang mencoba untuk membantu seorang pengunjuk rasa yang terluka di perbatasan Gaza.
Kematian Razan sendiri membawanya ke dalam nomor urutan 119 jumlah warga Palestina yang meninggal dalam demonstrasi mingguan yang dimulai sejak 30 Maret di jalur Gaza, seuah daerah yang dikendalikan oleh kelompok Islam Hamas.
Razan Najjar sendiri merupakan seorang sukarelawan medis. Ia ditembak ketika sedang berlari menuju pagar perbatasan berbenteng di sebelah timur kota Gaza selatan, Khan Younis, saat berupaya untuk menjangkau korban.
Dengan memakai seragam putih khas dokter, Razan mengangkat tangannya tinggi-tinggi, namun tentara Israel itu melepaskan tembakan dan mendarat tepat di dadanya.
Tentang pembunuhan ini, seorang juru bicara militer Israel tidak segera memberikan komentarnya.
Para perwira Israel sebelumnya mengatakan kalau penembak jitu tentara hanya menargetkan orang-orang yang menunjukkan ancaman, akan tetapi peluru kadang nyasar pada target yang tidak bisa diprediksi.
Pejabat medis Gaza juga mengatakan sedikitnya 100 warga Palestina terluka oleh tembakan tentara pada demonstrasi massa yang terjadi hari Jumat itu.