RANCAH POST – Anak yang sudah tidak punya orangtua alias anak yatim piatu yang hidup di panti asuhan sudah sepantasnya diperlakukan dengan baik.
Toh kalau pun anak yatim piatu berbuat kesalahan, tidak pantas rasanya mereka diperlakukan dengan kejam atau diberi hukuman di luar batas kemanusiaan.
Tapi itulah yang terjadi di salah satu panti asuhan yang disebutkan berada di Kalimantan Tengah. Dua anak yatim piatu yang masih dibawah umur dikabarkan disiksa oleh gurunya.
Tidak jelas karena berbuat salah atau bagaimana, yang jelas dari rekaman video kamera pengawas terlihat jelas kalau kedua anak yatim itu dipukuli.
Video anak yatim piatu dianiaya oleh oknum guru yang diunggah akun Eris Riswandi tersebut viral di media sosial dan sudah dibagikan ribuan kali.
“ANAK YATIM DI PANTI ASUHAN INI DI SIKSA. TOLONG VIRALKAN AGAR SAMPAI KE PIHAK KEPOLISIAN DAN KPAI. Source: Sri Aulia.”
“Telah terjadi penganiyaan / tindakan kekerasan di Panti Asuhan Al Hairat Km. 26 Desa Hampalit, Kalimantan Tengah. Pelaku bernama Pak Ali salah satu guru di panti asuhan tersebut. Korban nya adalah 2 anak panti, mereka yatim piatu. Masih di bawah umur (masing masing usia 15 tahun dan 16 tahun).”
“Anak yatim ini seharusnya kita lindungi, mereka tidak mempunyai ayah ibu dan hidup sebatang kara di dunia ini malah di aniyaya. Di mana lagi mereka harus tinggal jika satu satunya tempat yang mereka tinggali ternyata tidak aman??”
Video penganiayaan anak yatim piatu itu pun tak pelak lagi membuat netizen marah dan mengutuk perbuatan biadab tersebut.
Vivi Lupita: “Masya allah..kurang ajar bener itu orang,,coba ada d dpan gw sni udh gw siram pke air panas,,ksian itu kan anal yatim koq d siksa gtu c…ya allah..”
SarasDee: “Ya Allah… Kena azab sampeyan pak… Itu yatim piatu lho… Jgn main2.. Semoga hukumanmu seberat2nya.”
BACA JUGA: VIRAL Aksi Mulia Dokter Dahvia Berikan Pengobatan Gratis untuk Anak Yatim dan Hafizh Al-Qur’an
Zahfran Al-Qauts Darmawangsa: “Ksianx anak’anak itu mau mngadu sma spa mreka,,orang tua sja tdak punya , pnjarain sja itu plkux biadab kali dia tu.”