RANCAH POST – Sebagaimana diketahui, Ijtima Ulama 3 hari ini digelar di Hotel Lor In Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Menurut panitia Ijtima Ulama III Ustadz Bernard Abdul Jabbar, kegiatan tersebut digelar untuk mengawal Pemilu 2019.
“Nggak ada gimana-gimana, untuk mengawal pemilu saja,” kata Bernard.
Dari penuturannya, baik Prabowo maupun Sandiaga Uno tidak diundang dalam Ijtima Ulama 3 tersebut.
“Memang kita tidak undang karena ini khusus Ijtimak Ulama, tak ada kaitannya dengan parpol atau presiden dan wakilnya,” ucap Bernard.
Adapun Dikatakan Ketua Pelaksana Ijtima Ulama 3, Slamet Maarif, pihaknya tak akan mengundang tokoh atau ulama yang mendukung Joko Widodo dan Kyai Maruf Amin.
“Semua yang diundang pada Ijtima Ulama 1 dan Ijtima Ulama 2 akan kami undang, terkecuali yang sudah jadi cebong, itu tak kami undang,” kata Slamet dalam konferensi pers yang digelar beberapa hari yang lalu.
Sementara itu sebagaimana dihimpun, Sandiaga Uno memastikan tak akan menghadiri acara tersebut lantaran akan terbang ke Sumatera untuk memantau proses rekapitulasi suara.
“Undangannya belum saya terima, tapi sudah berkoordinasi dengan Pak Prabowo. Besok Saya akan meninjau sejumlah lokasi PPK di Sumatera Barat,” terang Sandiaga, Selasa (30/4/2019).
Terpisah, NU melalui Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masduki Baidlowi mempertanyakan dan secara terbuka menolak Ijtima Ulama 3.
“Ini berpotensi memecah belah umat,” ucap Masduki.
Menurutnya, istilah Ijtima Ulama belakangan ini disalahgunakan untuk kepentingan politik, khususnya Pilpres 2019.
Masih dikatakan Masduki, istilah Ijtima Ulama biasanya digunakan dalam kegiatan MUI untuk membahas masalah yang berkaitan dengan dinamika sosial keumatan dan hukum Islam.
“Secara rutin Ijtima Ulama itu digelar untuk membahas masalah sosial keagamaan dan hukum Islam,” ujar Masduki.
Masduki pun mengimbau supaya umat Islam waspada dengan manuver politik praktik yang bisa memecah belah umat.