RANCAH POST – Pesawat terbang merupakan salah satu transportasi yang dianggap jarang terjadi kecelakaan seperti halnya kendaraan di jalur darat.
Namun sayangnya transportasi udara di Indonesia sendiri nampaknya masih memiliki banyak catatan merah sehingga membuat para penumpangnya kurang nyaman.
Bahkan belakangan ini sejumlah maskapai penerbangan menaikkan harga tiket perjalanan domestik lebih mahal dibandingkan tiket ke luar negeri.
Tak pelak, hal tersebut pun menuai beragam kritikan bahkan ada sejumlah penumpang yang mengalami peristiwa tidak menyenangkan.
Selain itu, maskapai penerbangan Lion Air juga memberlakukan tarif bagasi sejak Januari 2019 lalu. Lion Air dan Wings Air mulai memberlakukan tarif berbayar untuk bagasi sejak Selasa (22/1) lalu.
Tarif tambahan itu pun beraneka ragam sesuai dengan bobot barang yang dibawa oleh calon penumpang maskapai tersebut.
Lion Air dan Wings Air mencabut layanan bagasi cuma-cuma seberat 20 kilogram. Para penumpang hanya digratiskan untuk membawa satu bagasi kabin seberat 7 kilogram dan satu barang pribadi yang dibawa.
Berkaca dari peraturan baru itu, ada sebuah kisah miris di mana calon penumpang sempat beradu pendapat mengenai barang bawaan di dalam pesawat.
Lagi-lagi hal tersebut meyangkut maskapai penerbangan Lion Air yang menuai kritik dari para calon penumpangnya.
Baru-baru ini salah seorang calon penumpang menumpahkan kekecewaannya di akun Facebook miliknya yang bernama Esa Sinaga Mesha.
Tidak hanya sendiri, rupanya insiden itu dialami oleh satu keluarga. Dalam ceritanya itu disebutkan bahwa mereka bergerak dari bandara Husein Sastranegara Bandung dengan tujuan ke Kualanamu, Medan.
Awalnya, kendala yang dialami Esa beserta keluarganya bermula saat maskapai tidak mengizinkan barang bawaan yang dianggap terlalu banyak.
Akan tetapi saat itu Esa menyadari soal batas jumlah beban bagasi maksimum 7kg/orang. Keluarganya itu terdiri dari 4 orang dewasa dan 2 anak kecil yang ikut dalam perjalanan tersebut.
Mereka membawa barang bawaan 6 tas dan dua buah kantong plastik yang berisi makanan serta air mineral.
Nggak lama kemudian, pihak Lion Air pun mempermasalahkan kantong plastik yang dibawa oleh Esa dan keluarganya itu.
Tidak ingin memperkeruh masalah, akhirnya Esa pun merelakan kantong plastik yang berisi makanan dan membuangnya.
Ternyata permasalahan tidak berhenti sampai di situ saja. Masalah kembali muncul ketika pihak maskapai tidak mengizinkan barang bawaan anak dibawa oleh orang tuanya.
Pihak Lion Air pun berkelit bahwa masing-masing penumpang harus membawa barang bawaannya sendiri tanpa memberikan solusi yang berarti.
Jelas hal tersebut mengagetkan para penumpang dewasa, di mana seorang anak berusia 3,5 tahun diminta untuk membawa barang yang berat.
Parahnya gara-gara masalah tersebut keluarga Esa pun sampai tertinggal pesawat. Mirisnya lagi, pihak Lion Air juga tidak memberikan tanggung jawab kepada calon penumpang. Dengan berat hati Esa beserta keluarganya kembali membeli tiket baru.
Dalam unggahannya itu juga Esa mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan masalah ini ke polisi namun belum mendapat respon apapun.
Yang disesalkan keluarga Esa adalah disana ada pihak TNI yang menyaksikan semua itu, namun saat ditanya bagaimana dengan semua ini abdi negara itu hanya diam seribu bahasa.
https://www.facebook.com/arieshacinaga.mesha/videos/2405163016174841/
Curhatan Esa mengenai keluhannya terhadap maskapai Lion Air kemudian menjadi viral hingga telah dibagikan lebih dari 44 ribu kali dan mendapat beragam komentar dari netizen.
Andry Saragih Simarmata, “TEGA membiarkan Keluarga dengan kondisi seperti ini. Tidak ProfesionaL !!!”
landiwicaksono, “Makanya kalo seleksi pegawai yg bener2 punya psikologis yg baik, mempermalukan maskapai. Prestasi bukan sansasi mbak mas..”
BACA JUGA: Heboh Uang Penumpang Hampir Rp 4 Juta di Koper Hilang, Lion Air Minta Maaf
sri_warda, “Sumpahh makkkk aku fans kamuuu……beraniii nantanggg coba kalo aku…pasti kesel pngen nangis sndri….trpaksa ikut prosedur mreka…!!!Saluuutt…SALLLUUUUTT MAKKK”