RANCAH POST – Meski mendapat penolakan dari sejumlah pihak, program full day school tetap dijalankan di sejumlah sekolah.
Dengan dijalankannya full day school ini, otomatis waktu anak di sekolah jadi lebih lama dimulai sekitar jam 07.00-15.30/16.00. Full day school sendiri disebutkan memberikan tambahan waktu khusus untuk pendalaman agama siswa.
Namun seorang netizen dengan akun Facebook Jhony Hendra mengeluhkan program tersebut. Berikut postingannya sebagaimana dikutip Rancah Post.
Dampak fullday school….
Jam 4,15 anak anakku dah bangun semua, mereka mandi sebelum subuh, sholat, bc quran, sarapan terus kesekolah jam 6,30 sampai jam empat, tiba dirumah jam 4,30, dalam perjalanan pulang mereka semua tertidur dimobil, yg kemudian digendong satu persatu dalam keadaan masih tertidur dengan sepatu lengkap bersimbah keringat, dalam keadaan letih capek yang luar biasa.
Menjelang magrib kubangunkan, terus mandi sholat ,makan malam, terus mereka tidur lagi sampai pagi tanpa belajar……
BACA JUGA: Penerapan Full Day School, Ini Penjelasan Mendikbud Muhadjir Effendy
Inikah yg dinamakan program hebat, ……. Belum lagi keadaan gurunya yg pulang menjelang magrib dengan kehidupan yang pas pasan. Tak ada waktu buat mereka untuk mencari peluang hidup yg lebih baik….
Terkadang aku berfikir, betapa bodohnya kalian yg membuat kebijakan, tidakkah kalian tau daya tampung fokus seorang anak itu terbatas, belajarlah psikologi perkembangan, psikologi pendidikan, jangan lakukan program uji coba yang dapat merusak generasi bangsa ini…
Mungkin anda belum pernah menjadi guru, sehingga kebijakan yg dibuat menyengsarakan guru,….menyengsarakan anak anak bangsa ini…… Kritik pedas buat kalian yg membuat peraturan tanpa memikirkan akibatnya….
Postingan Jhony yang sudah dibagikan hingga 7.864 kali itu pun ditanggapi beragam oleh netizen.
NurIntan, “Klo saya sih setuju anak saya di full day scholl…Soalny dsklh fullday itu ga seharian cm bljr melulu…ada wktuny bermain jg kug selama 1jam hbz ishoma…jd biar bljr ada jamnya bermain yg lama pula jd g monoton bljr melulu”
Eny Khikmatin, “sy nggak setuju banget sekolah full day..trs anak2 nya guru kapan jga ketemu ..anak itu belajar 8 jam sudah cukup.di rumah jga perlu komunikasi dng keluarga.butuh istirahat..”