RANCAH POST – Panti yang berada dalam naungan Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru diperiksa oleh Dinas Sosial Provinsi Riau. Pemeriksaan itu hasilnya sangat mengejutkan, ada penghuni panti tersebut yang terpaksa memakan kecoa lantaran kelapakran. Ada pula penghuni panti yang mengalami gangguan jiwa akibat tak diperlakukan layaknya manusia.
Delapan belas penghuni panti Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru didapati dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Tak hanya menempati ruangan yang kumuh, ruangan mereka pun bau dan jorok. Dalam kamar yang diisi oleh tiga penghuni panti, semuanya melakukan aktivitas mulai dari makan dan buang air di ruangan tersebut.
Hanya sesekali penghuni panti Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru itu dikeluarkan dari ruangan yang mereka tempati. Mereka juga diberi makan ala kadarnya. Akibat dari minimnya makanan itu, kecoa yang berseliweran di kamar itu pun mereka makan.
“Tidak hanya jorok dan kumuh, panti pun dalam kondisi yang sangat memprihatinka. Mereka yang tadinya waras pun berubah menjadi gila. Sangat tidak manusiawi,” ujar Kepala Dinas Sosial Provinsi Riau, Syarifuddin, Senin, 30 Januari 2017.
Sekarang kesembilan belas penghuni Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru sudah dibawa ke RSJ Pekanbaru dan dirawat di bagian Fisikotik. Mereka dirawat supaya kondisi fisik dan mentalnya pulih.
Perlakuan tak manusiawi Yayasan Tunas Bangsa Pekanbaru yang mengurusi anak-anak, fakir miskin, orang dengan keterbelakangan mental, dan orang jompo ini terkuak pasca tewasnya seorang balita, Zikli, yang diduga dianiaya di panti tersebut.