RANCAH POST – Kala memantau pelaksanaan UN SMP 2016 di SMPN 114 Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan mengungkapkan bahwa kejujuran masih menjadi pekerjaan rumah yang besar dalam pelaksanaan Ujian Nasional. Tahun lalu saja, dari 80 ribu sekolah yang menggelar UN, baru 11 ribu sekolah yang
memperoleh piagam indeks integritas.
Tak mau kecurangan dalam UN SMP 2016 terulang, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan memberlakukan sanksi sosial berupa penggunaan indeks integritas sekolah tersebut.
“Tiap tahun kecurangan ini telah terjadi, oleh karenanya indeks integritas sekolah ini dibuat. Nantinya hal ini akan menjadi sanksi sosial bagi sekolah yang tidak jujur, kepala sekolahnya tidak akan dipanggil untuk menerima piagam sebagai sekolah yang jujur,” ujar Anies, Senin (9/5/2016).
Anies menjelaskan, penilaian indeks integritas ini akan menggunakan skala penilaian 1 sampai 100. Artinya jika sekolah memiliki skala integritas 90, berarti sisa 10 persen siswa di sekolah itu masih mempraktekan kecurangan dalam UN SMP 2016. Masih dikatakan oleh Anies, mengucur kecurangan lebih mudah dari pada mengukur kejujuran.
Anies sendiri dalam pelaksanaan perdana UN SMP 2016 kali melakukan pantauan langsung di dua sekolah, SMPN 114 Jakarta dan SMPN 30 Jakarta yang dalam UN SMP 2016 kali ini melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).