RANCAH POST – AKBP Bambang Wijanarko terlihat menangis ketika menghadiri upacara pencopotan dirinya sebagai Kapolres Pangkep Sulawesi Selatan.
Pencopotan Kapolres Pangkep itu karena diduga melakukan perselingkuhan dengan salah satu staf Polres Pangkep. Pencopotan itu pun sempat mengagetkan lantaran terjadi dalam masa-masa Pilkada.
Dalam acara lepas sambut yang digelar Selasa (10/7/2018) kemarin, Kapolres Pangkep AKBP Bambang Wijanarko meminta maaf dan mengakui kesalahannya.
“Saya manusia yang tak luput dari kesalahan, maafkan saya,” kata Bambang.
Adapun sebagaimana dikatakan Kapolda Sulsel Irjen Umar Septono, Kapolres Pangkep diduga sering mengajak salah satu stafnya keluar pada malam hari.
“Itu baru dugaan sementara, ngajak jalan malam-malam. Namun itu masih harus didalami lagi, makanya kami tarik,” tutur Umar.
“Masa pimpinan keluar malam-malam dengan stafnya, itu bagaimana, kan tidak benar. Maka dari itu kita lakukan pendalaman,” tambah Umar.
Kini, sebagaimana dihimpun, Kapolres Pangkep sendiri sudah dipindahkan ke Polda Sulawesi Selatan sebagai pamen (perwira menengah) atau dinonjobkan.
Meski tersandung dugaan perselingkuhan, AKBP Tulus Sinaga, Kapolres Pangkep yang baru menyebutkan bahwa Polres Pangkep masuk kategori terbaik soal pelaporan media sosial ketika dipimpin AKBP Bambang.
Tulus sendiri menyampaikan hal tersebut dalam acara farewell di Mapolres Pangkep. Di tempat tugas yang baru, Tulus mendoakan semoga Bambang tetap berprestasi.
“Mutiara tetap akan menjadi mutiara meski ada di dasar laut. Jangan ragukan reputasi Pak Bambang akan redup, kita doakan bersama,” ucap Tulus.
Lantaran dirinya merupakan warga baru di Polres Pangkep, Tulus pun meminta kerja sama dan ketulusan dari semua anggota Polres Pangkep.
BACA JUGA: Menteri Pertanian Selingkuh dengan Bupati Pandeglang?
“Saya warga baru, orang baru, tolong diterima. Pencapaian tidak bisa kita raih tanpa adanya kerjasama dan saling menghargai satu sama lain,” tutur Tulus.