RANCAH POST – Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Blitar memeriksa sepuluh orang pelajar yang duduk di salah satu SMA di Kabupaten Blitar.
Pemeriksaan itu dilakukan berkaitan dengan video joget vulgar di Blitar yang sempat viral beberapa hari ini.
Tak hanya memeriksa pelaku joget vulgar siswa SMA di Blitar, polisi juga memanggil orangtua dan guru untuk dimintai keterangan berkenaan dengan joget seronok dalam kelas itu.
Dari video yang beredar, sebanyak delapan siswa dan siswi terlihat berpasangan dan berhadapan melakukan gerakan yang cukup menantang.
Terlihat juga satu orang siswa di antara kedelapan pelajar itu yang terlihat seperti sedang kebingungan.
Joget vulgar pelajar SMA di Blitar itu diiringi dengan alunan musik layaknya di sebuah diskotik. Dalam video dengan durasi sekitar 14 detik itu, para siswa itu terlihat mengenakan seragam sekolah.
Beredarnya video joget vulgar siswa SMA itu membuat polisi bertindak dengan memeriksa seluruh pelajar yang ada dalam video tersebut.
“Akan kami periksa apakah dalam pengambilan gambar video tersebut ada unsur pidana atau tidak,” kata Kapolres Blitar AKBP Slamet Waloya, Jumat (9/2/2018).
Adanya video itu sangat disesalkan lantaran dirasa tidak pantas dilakukan oleh pelajar.
“Saya dapat video itu dari media sosial. Saya rasa itu tidak sopan dan tidak pantas dilakukan oleh pelajar. Sekolah harus benar-benar mengawasi anak didiknya karena kejadian ini berlangsung di dalam kelas,” ucap seorang warga bernama Yesi.
Sebelumnya, kasus serupa terjadi di Tulungagung. Seorang pemandu lagu yang disebutkan sebagai siswi SMA terlibat dalam kasus video mesum di ruangan karaoke.
BACA JUGA: Sering Foto Tanpa Busana Sejak SMP, Siswi SMA di Tulungagung Ketahuan Mesum di Ruang Karaoke
Dari video yang beredar dan viral di media sosial, si pemandu lagu terlihat ikut bernyanyi dengan seorang pria tanpa mengenakan atasan alias topless.