RANCAH POST – Fraksi PAN DPR RI mengaku tidak heran dengan kontroversi jabatan Pembina Harian ormas GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) yang disandang oleh Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan.
Hal ini tak lain karena ketika menjabat sebagai Kadiv Humas Polri, pernyataan Anton Charliyan menuai kontroversi manakala menilai Ormas Islam, yaitu Muhammadiyah sebagai ormas yang pro teroris.
“Jauh sebelum menjabat Kapolda Jabar, ia pernah melontarkan sebuah pernyataan kontroversial dengan menyebutkan Muhammadiyah mendukung teroris dan seterusnya,” ujar Ketua Fraksi PAN DPR RI, Mulfachri Harahap, Senin, 16 Januari 2017.
Dikatakan Harahap, Anton Charliyan bukanlah contoh yang baik sebagai pejabat publik. Meski demikian, dirinya mengimbau kepada semua pihak, supaya bisa menahan diri dengan polemik jabatan Kapolda Jabar Anton Charliyan di ormas GMBI tersebut.
Bila semua pihak tidak menahan diri atas polemik tersebut, Harahap khawatir situasi berubah menjadi lebih buruk. “Saya katakan, tanpa terkecuali, apalagi pejabat publik atau pemimpin organisasi masyarakat dan seterusnya, harus menahan diri,” kata dia.
Imbauan dirinya tersebut, tak terkecuali ditujukan pula untuk FPI yang hari ini melakukan aksi unjuk rasa di Mabes Polri.
Keutuhan kita sebagai bangsa memang sedang diuji. Oleh sebab itu, saya harap semua pihak dapat menahan diri agar kita bisa menata kembali kehidupan kita berbangsa, bernegara‎ secara baik dan benar.