RANCAH POST – Setelah santernya pemberitaan seputar Kalijodo yang dikenal sebagai kawasan prostitusi dan akan ditertibkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sebagian pihak meminta agar Pemerintah DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Basuki Tjahaja Pernama alias Ahok tidak tebang pilih.
Ahok diminta tidak hanya menertibkan Kalijodo, ia juga diminta berlaku sama untuk menertibkan tempat-tempat lainnya yang disinyalir sebagai tempat prostitusi, salah satunya adalah hotel yang ada di bilangan Jakarta Utara, Hotel Alexis.
Dalam kesempatan sebelumnya, Ahok bahkan sempat mengibaratakan Hotel Alexis sebagai ‘surga dunia’ yang mengarah pada praktik prostitusi. Ahok sendiri menyebutkan lantai 7 Hotel Alexis sebagai lokasi di mana para pria hidung belang biasa menikmati servis penjaja kenikmatan duniawi. Ahok juga menyebutkan para PSK yang ada di Hotel Alexis datang dari berbagai negara.
“Di Alexis, surga itu bukan di bawah telapak kaki ibu, tapi ada di lantai 7,” ujar Ahok.
Ucapan Ahok itu ada benarnya, seperti yang diceritakan pria asal Bogor satu ini, sebut saja Boy. Ia tidak menampik ucapan Ahok yang menganalogikan Hotel Alexis sebagai surga dunia. Menurutnya, Hotel Alexis menawarkan berbagai fasilitas hiburan yang dapat menghilangkan kepenatan dan diperuntukan bagi mereka yang ingin melampiaskan nafsu syahwatnya. Berbagai fasilitas hiburan ditawarkan, mulai dari bar dengan berbagai macam jenis akohol, spa, kolam air hangat, hingga diskotik dengan disk jokey (DJ) berpenampilan seksi.
“Memang benar kalo disebut sebagai surga dunia,” ucapnya.
Para tamu yang mengunjungi Hotel Alexis akan diarahkan oleh petugas keamanan sesuai dengan tujuannya, bila hanya ingin menikmati malam di diskotik akan diarahkan ke lantai 1. Kemudian bila ingin mencicipi nikmatnya layanan surgawi, akan diarahkan ke lantai 7 Hotel Alexis. Di lantai 7, para tamu yang datang akan disuguhi dengan perempuan berpakaian minim yang berasal dari Uzbekistan, Cina, Thailand, dan dari Indonesia sendiri.
“Tarifnya kalo yang lokal sekitar 1 juta, kalau yang dari Cina sekitar 2 juta ke atas,” jelasnya.
Penjagaan di lantai 7 sangat ketat, pengunjung yang kedapatan mengambil gambar dengan kamera maupun handphone akan langsung diambil oleh pihak keamanan.