RANCAH POST – Jakarta Jazz Festival 2014 yang akan digelar maraton di Jakarta terinspirasi dari moto revolusi mental yang ditanamkan presiden Jokowi. Rencananya Event Jak Jazz Festival 2014 akan digelar dalam waktu 14 hari, tanggal (24/11/2014)-(7/12/2014).
Richard Buntario, CEO BID, menuturkan pagelaran Revolusi Jazz merupakan konsep dari sosialisasi Jazz kepada khalayak luas masyarakat dengan konsep yang tidak ekslusif dan ditujukan untuk dinikmati semua kalangan.
“Dengan menggelar di enam titik saja sudah perubahan, kita gak seeklusif dulu yang menggelar di Ancol atau di JCC, kita maunya Jazz menjangkau berbagai khalayak masyarakat, saya kira ini seperti konsep Pak Jokowi makanya kita harapkan beliau datang,” katanya di Jakarta, kemarin.
Produser sejumlah film nasional tersebut menuturkan bahwa acara Jakarta Jazz Festival sendiri tidak mengenakan biaya atau gratis. Sehingga tidak perlu ada fee dari setiap pengunjung yang mau menikmati pagelaran Jazz.
“Tidak ada paling kita kerjasama dengan rumah makan, nanti dia yang menentukan misalkan masuk dapat minum dan tiket nonton nanti bayarnya berapa dihitung,” katanya.
Dia juga menuturkan bahwa acara Jakarta Jazz Festival 2014 membuka talent-talent berbakat untuk menampilkan peformanya dipanggung. Talent-talent muda ini akan mengisi pagelaran musik yang diselenggarakan selama tahunan tersebut.
Tak pelak, konsep ini menjadikan Jak Jazz menjadi pilihan bagi warga yang hendak berwisata atau menikmati keindahan kota dengan prinsip mensosialisasikan Jazz. Beberapa lokasi yang dipilih adalah Museum Fatahillah, Setu Babakan, Kota Tua, Waduk Pluit, Foundry 8, Black Cat dan Amigos.
Dibeberapa tempat berbagai aliran musik akan dilatunkan seperti traditional Jazz, Jazz Funk, Jazz Rock, Fusion, Soul, Latin, Modern Jazz, Ragtime, Crossover Jazz hingga Betawi Jazz.