RANCAH POST – Sepeninggal Joko Widodo, Wakil Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bakal segera naik “tahta” menggantikan posisi Jokowi sebagai Gubernur. Lantas siapa sosok yang pantas menjadi pendamping Ahok?
“Kan orang selalu mengidolakan soulmate. Orang yang kalem, tenang, cocok disenergikan dengan Pak Ahok yang tempramen. Kalau lebih meledak, susah. Seperti yin dan yang, lah,” ungkap pengamat tata kota, Yayat Supriyatna, Kamis (24/7/2014).
Intinya, sambung Yayat, kedua pemimpin Ibu Kota itu saling melengkapi. “Kalau karakter sama (sama kerasnya) berat bawahan. Kalau mereka menghadapi pimpinan, harus ada pimpinan alternatif untuk curhat,” sambungnya.
Kedua, pemimpin yang mengetahui tentang masalah yang berada di lapangan yang bisa menggantikan kerja Jokowi yang kerap blusukan. Karena, kata Yayat, tipikal Ahok adalah seorang yang paham di internal birokrasi, keuangann, SDM, dan persoalan anggaran “Itu sudah bidangnya Ahok. Hebat dia, paling tahu,” ucapnya.
Ketiga, Yayat menilai sosok yang cocok adalah seseorang yang berkarakter bisa mensinergikan antara harapan gubernur dan birokrasi. “Jika terjadi konflik antara gubernur dan staf di bawah, dia memahami maunya gubernur dan bawahan. Tidak selalu dimarahi dan salah terus,” ujarnya.
Untuk diketahui, selaku partai pengusung Jokowi-Ahok, PDI Perjuangan dikabarkan telah menyiapkan tiga nama sebagai calon wakil gubernur, yaitu mantan Wali Kota Blitar, Djarot Saiful Hidayat, mantan Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang DH, serta Ketua DPD DKI PDI Perjuangan Boy Bernadi Sadikin.
“Kalau pak Djarot sama Pak Bambang sudah berpengalaman di birokrasi. Saya rasa mereka cocok wagub DKI. Sedangkan, Pak Boy, meskipun sempat menjadi anggota DPRD, keorganisasiannya lebih ke partai ketimbang birokrasi pemerintahan,” tandasnya.
Sementara, mantan Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ), Azas Tigor Nainggolan, menyatakan, sosok wagub haruslah pekerja lapangan. Seorang eksekutor yang menjalankan kebijakan yang sudah dibuat.
“Wagub memang sebaiknya pekerja lapangan untuk memperkuat kebijakan yang sudah diambil. Sekaligus sosok wagub ini juga bisa mengawasi kerja-kerja kasdis atau SKPD di lapangan agar menjamin pembangunan layanan publik baik adanya,” kata Azas.