RANCAH POST – BPPTKG mengungkapkan status Gunung Merapi masih normal. Pagi ini tim dari Tim BPPTKG juga tengah melakukan survei geologi, geokimia dan perawatan stasiun di Puncak Merapi.
“Berdasarkan hasil pengamatan, aktivitas G. Merapi dinyatakan dalam status `Normal`,” tulis BPPTKG, Senin (21/4/2014).
Menurut BPPTKG juga penilaian normal itu berdasarkan jenis dan jumlah gempa yang terjadi menunjukkan di Merapi. Pada periode pekan lalu, kegempaan G. Merapi tercatat adanya gempa guguran sebanyak 19 kali. Kemudian gempa dan guguran yang terjadi diiringi dengan adanya hembusan yang membuat masyarakat terkena dampak hujan abu.
“Kejadian hembusan diikuti suara gemuruh terdengar di sekitar G. Merapi padaradius 6-7 Km. Kejadian hembusan tersebut menyebabkan terjadinya hujan abu vulkanik tipis ke sektor Tenggara, Selatan dan Barat Daya dengan jarak maksimal 15 Km. Hasil ini menunjukan bahwa terjadi deformasi di tubuh G. Merapi, namun tidak signifikan,” tulis BPPTKG.
Namun, jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan maka status aktivitas Merapi akan segera ditinjau kembali. Mengingat saat ini hujan masih terjadi masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya lahar.
“Kegiatan pendakian G. Merapi disarankan hanya sampai di Pasarbubar (± 2500 m dpl) saja,” tutup BPPTKG.